Jumat, 14 Februari 2014

Berawal Dari sebuah doa yang selalu kupanjatkan dalam setiap gerak langkah kehidupan yang ku jalani, akhirnya sang penguasa hati memberi secercah harapan terang dalam kehidupanku yang kujalani sekarang, merasa sedikit bahagia, sedikit tersenyum dan sedikit merasa jauh dari sebuah kesendirian, senyumpun mulai tertoreh di sisi  kedua belah bibir yang terlihat mengering, dan  liur kebahagiaan mulai menetes membasahi  gersangnya pemikiran hati yang kelam. Sosokmu mulai mengisi kekosongan jiwa yang lara, semangatmu mulai membangkitkan raga yang selalu teraniaya sebuah kesunyian, dan kasih sayangmulah yang membuat harapanku sedikit bangkit untuk sebuah cita-cita dan asa, Sebuah Kebahagian Tersendiri  berbagi kasih sayang denganmu dan sebuah kebahagiaan tersendiri juga aku mengasihimu, walaupun singkat aku mengenal sosokmu, dan  walaupun singkat perkenalan yang kita jalani,  tapi aku yakin kau’lah wanita yang akan mendampingiku sampai berhembusnya nafas terakhirku kelak, sifat baikmu, kewibawaanmu dan rasa sayangmulah yang membuatku merasa nyaman berada disismu, butir-butir mimpi dan harapan akan kusimpan dan aku kumpulkan dalam sebuah toples kaca yang berbentuk hati, dan akan kujaga dari kotornya debu-debu yang berterbangan disekelilingmu, sekarang aku mengerti arti menghargai seorang wanita, mengerti arti kasih sayang yang sebenarnya dan mengerti arti sebuah kesucian seorang wanita, aku belajar banyak darimu tentang kasih sayang yang nyata, akupun belajar banyak dari sosokmu tentang berharganya sebuah harapan untuk sebuah masa depan, kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan, kasih sayang akan dibalas dengan kasih sayang, dan cinta yang tulus akan di balas juga dengan ketulusan cinta, aku sadar aku tak sempurna, tapi aku yakin ketidaksempurnaan ini yang akan menyempurnakan hidupmu, ketidaksempurnaan inilah yang akan membuatmu selalu nyaman berada disisiku, teruslah bermimpi untukku, teruslah bermimpi untuk kita, agar kebahagiaan selalu menyertai kita, jangan pernah lelah menyayangiku, dan jangan pernah lelah mencintaiku, jangan pernah sedikitpun merasa bosan denganku dan jangan pernah ada kata perpisahan diantara kita selain ajal yang memisahkan kita, karna cinta dan kasih sayangku suci dan tulus terhadapmu, separuh nafasku kuhembuskan untukmu seluruh jiwaku kupersembahkan untukmu dan seluruh ragaku akan terus menjagamu dimanapun sosokmu berada, ‘’jangan ada gengsi diantara kita’’, kata itulah yang akan selalu kuingat dimanapun aku berada, kata itulah yang akan menyemangatiku dalam setiap gerak langkah kehidupanku dan kata itulah yang akan membentengi hatiku dari sosok lain yang akan menghampiriku, kaulah segalanya untukku, tak’akan terpisahkan walau waktu terus memburu kita, teruntukmu, yakin, kalau akulah yang akan menjadi imam’mu kelak, yakinlah kalau akulah lelaki terakhir untukmu, jika kita merasa bosan satu sama lain, jangan biarkan kebosanan mengalahkan kasih sayang kita, jika kita marah, jangan biarkan amarah mengalahkan cinta kita dan jika kita merasa benci, jangan biarkan pula kebencian mengalahkan ikatan kita, jangan ada kebohongan diantara kita dan jangan ada pula kata perpisahan diantara kita. Harapanku Tak Banyak, Itu Saja.